Kenapa Yesus Mati, Berdoa, dan Disalibkan? Bongkar Misteriny
Kenapa Yesus mati?
Kenapa Yesus berdoa kalau Dia Tuhan?
Kenapa Yesus digantung di salib?
Kenapa Yesus mati?
Yesus mati kerana Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dalam Roma 6:23, Alkitab mengatakan bahawa “upah dosa ialah maut.” Yesus mengambil tempat kita dan menanggung hukuman dosa kita supaya kita boleh menerima pengampunan dan hidup kekal. Yesus berkata dalam Yohanes 10:11 bahawa Dia adalah “gembala yang baik” yang menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya. Kematian-Nya bukan tanda kelemahan tetapi pengorbanan kasih untuk menyelamatkan kita.
Kenapa Yesus berdoa kalau Dia Tuhan?
Yesus berdoa sebab Dia ambil rupa manusia dan hidup sebagai contoh untuk kita. Dia nak tunjukkan betapa rapatnya hubungan antara Tuhan dan manusia. Dalam Filipi 2:6-7, Alkitab jelaskan walaupun Yesus adalah sepenuhnya Tuhan, Dia merendahkan diri dengan menjadi manusia, mengambil peranan sebagai seorang hamba. Doa-doa Yesus mencerminkan hubungan-Nya dengan Bapa dan ketaatan-Nya pada kehendak Tuhan, menunjukkan bagaimana walaupun sebagai manusia, Dia tetap selaraskan diri-Nya dengan tujuan Tuhan.
Selain itu, Tuhan Bapa, Yesus Anak, dan Roh Kudus—walaupun tiga peribadi berbeza—wujud dalam kesatuan sempurna sebagai Satu. Doa, seperti yang ditunjukkan oleh Yesus, adalah cara untuk mengekalkan hubungan erat dengan Bapa, satu kesatuan yang telah wujud sejak sebelum penciptaan. Dengan berdoa, Yesus bukan sahaja mengekalkan hubungan ilahi itu tetapi juga mengajar kita betapa pentingnya untuk sentiasa berkomunikasi dengan Tuhan. Kehidupan doa Yesus adalah contoh untuk kita, menunjukkan bagaimana kita perlu bergantung pada Tuhan dan berhubung dengan-Nya dalam semua perkara, satu pengajaran yang kekal relevan untuk pengikut-Nya hingga hari ini.
Kenapa Yesus digantung di salib?
Yesus disalibkan sebagai penggenapan nubuat dalam Perjanjian Lama dan sebagai cara untuk menebus dosa manusia. Nabi Yesaya, yang hidup sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Yesus, menubuatkan dalam Yesaya 53:5, “Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.” Nubuat ini menggambarkan Mesias yang akan menderita untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Kematian Yesus di kayu salib menggenapi nubuat ini, menunjukkan bahawa rancangan keselamatan Tuhan sudah disediakan sejak dahulu lagi.
Hubungan dengan Paskah
Yesus juga mati pada masa Paskah tradisional di Yerusalem, yang memperdalam lagi makna pengorbanan-Nya. Paskah mula dirayakan sekitar 1,400 tahun sebelum Yesus, pada zaman Musa. Dalam Keluaran 12, Tuhan memerintahkan umat Israel untuk menyembelih anak domba tanpa cacat dan menyapukan darahnya di pintu rumah mereka untuk melindungi mereka dari hukuman maut ketika Tuhan menghukum Mesir. Perayaan Paskah setiap tahun memperingati pembebasan umat Israel dari perhambaan di Mesir.
Yesus mati pada masa Paskah, digambarkan sebagai “Anak Domba Allah” (Yohanes 1:29), menjadi korban sempurna yang menghapus dosa dunia. Darah Yesus, seperti darah anak domba Paskah, menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya daripada maut rohani. Jadi, penyaliban Yesus bukan hanya hukuman Romawi biasa, tetapi juga penggenapan simbolik korban Paskah yang telah dirayakan selama berabad-abad.
Garis masa sejarah:
- Kira-kira 1,400 SM: Paskah pertama kali diperkenalkan semasa peristiwa Keluaran, di mana umat Israel dibebaskan dari Mesir.
- Sekitar 33 M: Yesus disalibkan pada waktu Paskah di Yerusalem, yang menggenapi makna Paskah secara rohani, menjadikan-Nya korban terakhir dan sempurna untuk dosa manusia.
Dengan itu, kematian Yesus di salib menghubungkan Paskah lama yang memfokuskan pada pembebasan fizikal dengan korban baru yang memfokuskan pada pembebasan rohani.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang kehidupan dan ajaran Yesus? Klik pada tab Video dan tonton video Lumo yang dibuat sebagai dramatisasi langsung Injil!